TUGAS BIOKIMIA
Kelas H Kelompok 3
MONOSAKARIDA
Dosen : Rini Dwi
Wahyuni, S.Pt., MSc
Anggota Kelompok :
1. Chandra
Yulia R. 135050101111138
2. Elmisya
135050101111174
3. Gala
Erwiyanto 135050101111168
4. Yudhistira
Anindhya M 135050101111183
5. Choirul Azeri 135050101111175
6. Winda Wati 135050101111189
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“MONOSAKARIDA”.
Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Malang, 16
Oktober 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR
ISI ....................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1
Latar Belakang .............................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ......................................................... 1
1.3
Tujuan ............................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................... 3
2.1 Pengertian
........................................................................ 3
2.2 Keberadaan
Monosakarida .............................................. 3
2.3 Ciri-Ciri
Umum .................................................................. 4
2.4 Sifat
Monosakarida ........................................................... 4
2.5 Peranan
Monosakarida ..................................................... 6
2.6 Struktur
dan Penggolongan ............................................. 6
BAB III
PENUTUP ............................................................................. 11
3.1
Kesimpulan ................................................................................. 11
3.2
Saran dan Kritik ......................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karbohidrat terdiri dari atom karbon
kiral. Atom karbon kiral memiliki empat grup terikat yang berbeda. Sebuah atom
kiral dapat membentuk dua konfigurasi yang berbeda. Perbedaan konfigurasi ini
terlihat sebagai refleksi seperti saat melihat bayangan diri di cermin dan
membandingkannya dengan tubuh asli.
Karena setiap atom karbon kiral
mempunyai bayangan cermin, terdapat 2n konfigurasi untuk atom-atom
tersebut. Karena itu, untuk enam-karbon aldosa terdapat 2 atau 16 konfigurasi
yang berbeda.
Semua gula yang memiliki gugus
hidroksil di nomor atom karbon kiral tertinggi (misal pada glukosa berada pada
atom C-5) terletak di sisi kanan disebut dengan gula-D, begitu pula sebaliknya
semua gula yang memiliki gugus hidroksil di nomor atom kiral tertinggi terletak
di sisi kiri disebut gula-L. Gula-L tidak banyak terdapat di alam dibanding
dengan bentuk D namun bagaimanapun juga gula-L memegang peranan penting dalam
biokimia. Dua gula-L yang ditemukan dalam bahan makanan yaitu L-arabinosa dan
L-galaktosa, keduanya berada dalam bentuk polimer karbohidrat (polisakarida).
Tinjauan lain dari monosakarida
adalah gugus keton sebagai karbonil fungsional. Gula-gula ini disebut ketosa.
Nomenklatur karbohidrat untuk ketosa adalah –ulose. D-fruktosa adalah
contoh utama untuk gula ini. D-fruktosa merupakan penyusun dari salah satu
bentuk disakarida yaitu sukrosa. D-fruktosa merupakan ketosa komersil penting
dan satu-satunya yang ditemukan di alam dalam bentuk yang bebas, namun, seperti
halnya glukosa hanya terdapat dalam jumlah yang kecil.
Adapun
hal yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini adalah bahwa monosakarida
memiliki peranan penting sebagai salah satu senyawa yang menyusun sumber energi
yang di jadikan penopang hidup bagi mahluk hidup khususnya manusia yaitu
karbohidrat.
1.2 Rumusan
Masalah
Monosakarida
adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan
lain-lain.Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi satuan terkecil walaupun dalam suasana yang lunak
sekalipun.
1
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang
menadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.
Apakah monosakarida itu ?
2.
Bagaimanakah keberadaan monosakarida di alam ?
3.
Bagaimana ciri-ciri umum monosakarida ?
4.
Bagaimana sifat monosakarida ?
5.
Apakah fungsi monosakrida ?
6.
Bagamana bentuk struktur dan penggolongan monosakarida ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk
mengetahui apa pengertian monosakarida
2. Untuk
mengetahui bagaima5na keberadaan monosaarida di alam
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari monosakarida
4.
Untuk mengetahui sifat dari monosakarida
5.
Untuk mengetahui fungsi monosakarida
6.
Untuk mengetahui struktur dan penggolongan monosakarida
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian monosakarida
Monosakarida
(dari Bahasa
Yunani mono: satu, sacchar: gula) adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang
paling sederhana. Kerangka monosakarida berupa rantai karbon berikatan tunggal
yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu
atom oksigen, membentuk gugus karbonil; masing-masing atom karbon lainnya
berikatan dengan gugus hidroksil. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
Rumus
umum monosakarida sesuai dengan nama karbohidrat yaitu (CH2O)n, di mana jumlah
n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki. Berdasarkan jumlah atom
karbon tersebut, monosakarida dibagai menjadi beberapa bagian yaitu, triosa
(C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentosa (C5H12O5), heksosa (C6H12O6), dan heptosa
(C7H12O7).
2.2
Keberadaan Monosakarida di alam
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut
juga dekstrosa karena memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa
merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita. Glukosa
dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat
penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan
energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi
Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi D- Glukosa, β-D-glukosa, α-D-glukosa.
2.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa.
Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan
glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut
dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi. D-galaktosa, β-D-galaktosa, αgalaktosa
3
3.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga
levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya
heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan
buah-buahan bersama glukosa. Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida
yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula
pereduksi.
2.3
Ciri-Ciri umum monosakarida
Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari monosakarida maka ada beberapa ciri umum
yang akan dirincikan sebagai berikut :
·
Merupakan karbohidrat
yang paling sederhana,tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut..
·
Merupakan kristal padat
yang bebas larut di dalam air, tidak larut dalam pelarut nonpolar
·
Diserap langsung oleh alat pencernaan
·
Perbedaan struktur
menyebabkan sifat spesifik
·
Mempunyai rumus
empiris (CH2O)n, dimana n = 3 – 8. Jumlah atom C triosa,tetrosa,pentosa dan hesosa
·
Tidak berwarna
·
Berasa manis
2.4 Sifat
dari monosakarida
Pada umumnya monosakarida mempunyai beberapa
sifat-sifat umum yang akan di bahas beriut ini :
1. Reaksi dengan basa dan asam
Apabila glukosa dilarutkan ke dalam basa
encer, beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa,
manosa, dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida
sangat stabil, tetapi jika aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan
mengalami dehidrasi dan diperoleh bentuk hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang
sama, pentose juga akan berubah menjadi bentuk furtural.
2. Gula pereduksi
Sebagian karbohidrat bersifat gula
pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus
keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada
aldoheksosa mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam pH netral oleh zat
pengoksidasi atau enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus
alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat.
Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida dapat direduksi secara secara
kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
4
3. Pembentukan glikosida
Monosakarida dapat membentuk glikosida dan
asetal. Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula bereaksi dengan hidroksil
dari hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang lain, maka akan terbentuk
glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini dinamakan ikatan glikosida yang
berfungsi untuk menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi
polisakarida.
4. Pembentukan ester
Semua monosakarida atau polisakarida dapat
terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan membentuk
O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini bisa
dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk
penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam dalam
metabolisme adalah ester fosfat.
5. Fenilosazon dan Osazon
Monosakarida dapat bereaksi dengan larutan
fenil hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon. Senyawa
ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan manosa
akan menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk asazon yang
berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk menentukan jenis
karbohidrat.
6. Struktur Monosakarida
Struktur monosakarida ada yang ditulis dalam
bentuk rantai lurus, ada pula dalam bentuk cincin. Monosakarida yang memiliki
lima atau lebih atom karbonnya biasanya berada dalam struktur cincin, di mana
gugus karbonil membentuk ikatan kovalen dengan atom oksigen dari gugus
hidroksil pada atom karbon lainnya. Struktur cincin piranosa (turunan dari
piran) terbentuk karena aldehida bereaksi dengan alkohol dan membentuk senyawa
turunan yang disebut hemiasetal. Reaksi ini terjadi antara atom karbon aldehida
no 1 dengan gugus hidroksil bebas pada atom karbon ke-5 sehingga terbentuk
struktur cincin bersudut 6. Hanya aldosa yang memiliki 5 atau lebih atom karbon
yang dapat membentuk cincin piranosa yang stabil. Ada pula reaksi yang
membentuk cincin 5 sudut beranggotakan lima furan yang disebut furanosa. Pada
ketoheksosa gugus hidroksil pada atom karbon 5 bereaksi dengan gugus karbonil
pada atom karbon 2, membentuk cincin furanosa yang mengandung suatu ikatan
hemiaketal. Penggambaran struktur piranosa dan furanosa karbohidrat biasanya
dilakukan dengan menggunakan proyeksi Haworth. Pinggir cincin yang dekat dengan
pembaca ditulis lebih tebal. Cincin piranosa terdapat dalam dua bentuk yaitu
bentuk kapal dan bentuk kursi. Bentuk yang paling umum adalah bentuk kursi
karena bentuk ini lebih stabil daripada bentuk kapal karena bentuk ini lebih
stabil daripada bentuk kapal.
5
2.5
Peranan atau fungsi monosakarida
Pada dasarnya monosakarida merupakan bagian dari
karbohidrat sehingga monosakarida memiliki fungsi atau peranan yang sama dengan
monosakarida,di antara peranannya itu akan di jeaskan di bawah ini :
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi
dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar, cadangan makanan, dan
materi pembangun.
·
Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrien utama sel. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil
tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
·
Peran sebagai cadangan energi
Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau
butiran di dalam organel plastid , termasuk kloroplas . Dengan mensintesis
pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar
sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Fungsi lain dari monosakarida adalah :
·
Reaksi dengan basa dan asam
·
Pembentukan glikosida
·
Pembentukan ester
·
s Fenilosazon dan Osazon
2.6
Struktur dan penggolongan monosakarida
Untuk mengenal monosakarida lebih
lanjut,berikut akkan di bahas beberapa monosakarida yg pnting yaitu :
1.
Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,
terutama pada industri pangan.
Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom
karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin
piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam.
6
Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada
gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada
atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di
mana-mana dalam biologi.
STRUKTUR DAN TATA NAMA
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6
H 12 O 6 atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima hidroksil (OH) kelompok
tersebut diatur dalam cara tertentu di sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam
sekilas yang terbuka-rantai bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai
lawan siklik dan tidak bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1
melalui C-6, di mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -,
dan masing-masing dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok
hidroksil-OH. Sisanya obligasi dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh
hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa adalah heksosa dan aldosa , atau
aldohexose .
NOTASI “D” DAN “L”
Notasi
D & L dilakukan karena adanya atom C dengan konfigurasi asimetris seperti
pada gliseraldehida. Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang kiral
, artinya bahwa empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang berbeda
dari molekul. Dalam D-glukosa, keempat bagian harus dalam tiga dimensi tertentu
pengaturan. Yakni, ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer , yang
hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3
harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk
gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom
C asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam
adalah dalam bentuk isomer D. Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin
dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya
D-glukosa & L-glukosa. Posisi keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram
Fischer L-Glukosa; D- dan L- glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa
14 lainnya allose , altrose , mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose
, masing-masing dengan dua isomer, 'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau
D- ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karboni. Bentuk
kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut isomer optik
atau stereoisomer.
7
BENTUK SIKLIK
Pentosa
dan heksosa dapat membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau
aldehida dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk
hemiasetal intra-molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari
atom C5, dinamakan cincin piranosa.
Pembentukan hemiasetal & hemiketal
Aldehida
dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan
alkohol membentuk hemiketal.
Fruktosa dapat membentuk :
·
Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus
keto atom C2 dengan OH dari C6.
·
Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus
keto atom C2 dengan OH dari C5.
Siklisasi D-glukosa
Cincin beranggota enam = PIRANOSA. Pembentukan
cincin siklik glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru pada atom C1. Kedua
stereoisomer disebut anomer, a & b. Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk
cincin dari gula dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik :
o a (OH di bawah struktur cincin)
o b (OH di atas struktur cincin).
Dalam solusi, rantai-bentuk terbuka glukosa
('baik' D - atau 'L -') ada dalam keseimbangan dengan beberapa isomer siklik ,
masing-masing berisi sebuah cincin karbon ditutup dengan satu atom oksigen.
Dalam larutan air, bagaimanapun, glukosa ada sebagai pyranose selama lebih dari
99%. Bentuk rantai terbuka terbatas sekitar 0,25% dan furanose ada dalam jumlah
diabaikan. Istilah "glukosa" dan "D-glukosa" biasanya
digunakan untuk bentuk-bentuk siklik juga. Cincin ini berasal dari bentuk
rantai terbuka oleh adisi nukleofilik reaksi antara kelompok aldehid - (C = O)
H pada C-1 dan kelompok hidroksil-OH pada C-4 atau C-5, menghasilkan hemiacetal
kelompok-C (OH) HO-. Hemiasetal siklik dapat terbentuk sebagai hasil reaksi
antara gugus hidroksil dan karbonil pada rantai yang sama. Reaksi antara C-1
dan C-5 menciptakan sebuah molekul dengan cincin beranggota enam, disebut
pyranose , setelah eter siklik pyran , molekul sederhana dengan cincin
karbon-oksigen yang sama. Reaksi antara C-1 dan C-4 menciptakan sebuah molekul
dengan cincin beranggota lima, yang disebut furanose , setelah eter siklik
furan.
8
Dalam kedua kasus, setiap karbon di atas ring
memiliki satu hidrogen dan satu hidroksil terpasang, kecuali untuk karbon
terakhir (C-4 atau C-5) dimana hidroksil diganti oleh sisa molekul terbuka
(yang - (CHOH) 2-H atau - (CHOH)-H, masing-masing).
Reaksi cincin-penutupan membuat karbon C-1
kiral juga, karena empat obligasi menyebabkan-H, ke-OH, untuk karbon C-2, dan
oksigen cincin. Keempat bagian dari molekul dapat diatur sekitar C-1 ( karbon
anomeric) dalam dua cara yang berbeda, yang ditunjuk oleh prefiks 'α-' dan
'β-'. Ketika molekul glukopiranosa ditarik dalam proyeksi Haworth , penunjukan
'α-' berarti bahwa kelompok hidroksil yang melekat pada C-1 dan-CH 2 OH pada
C-5 terletak di sisi berlawanan dari ring pesawat (a trans pengaturan ),
'sedangkan' β-berarti bahwa mereka berada di sisi yang sama dari pesawat (a cis
pengaturan).
Oleh karena itu, terbuka isomer D-glukosa
menimbulkan empat isomer siklik yang berbeda: α-D-glukopiranosa,
β-D-glukopiranosa, α-D-glucofuranose, dan β-D-glucofuranose, α-D -
Glucopyranose Glukopiranosa, β-D - Glucopyranose Glukopiranosa, α-D
- Glucofuranose Glucofuranose, β-D - Glucofuranose Glucofuranose.
Rantai lainnya terbuka-isomer L-glukosa juga
menimbulkan empat bentuk siklik berbeda L-glukosa, masing-masing cermin gambar
dari D-glukosa yang sesuai. Cincin glukopiranosa (α atau β) dapat mengasumsikan
bentuk non-planar beberapa, analog dengan 'kursi' dan 'perahu' konformasi dari
sikloheksana. Demikian pula, cincin glucofuranose mungkin beranggapan beberapa
bentuk, analog dengan 'amplop' konformasi dari cyclopentane .
Glukopiranosa bentuk glukosa yang mendominasi
dalam larutan, dan merupakan bentuk yang diamati dalam keadaan padat. Mereka
adalah padatan kristal berwarna, sangat larut dalam air dan asam asetat , buruk
larut dalam metanol dan etanol . Mereka meleleh pada 146 ° C (α) dan 150 ° C
(β), dan terurai pada suhu tinggi ke karbon dan air.
Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk
tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi “kursi" atau
“perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi dari
glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth.
BANDINGAN
ALPA DAN GLUKOSA BETA
Posisi gugus-OH pada karbon anomeric
merupakan perbedaan penting untuk kimia karbohidrat.
• Posisi Beta didefinisikan sebagai-OH berada
di sisi yang sama dari cincin sebagai # C 6. Dalam struktur kursi ini
menghasilkan proyeksi horisontal.
• Posisi Alpha didefinisikan sebagai-OH
berada di sisi berlawanan dari cincin sebagai C 6. Dalam struktur kursi ini
menghasilkan proyeksi ke bawah.
9
2.Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung
fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya di sebut jg levulosa.Fraktosa mempunyai
rasa lebih manis daripada glukosa, uga lebih manis daripada gula tebuh atau
sukrosa. Frutosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereakksi seliwanoff yaitu
laruutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCL.
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga
levulosa karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya
heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis,
terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.Fruktosa dapat terbentuk
dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa,
fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di peroleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Monosakarida merupakan komponen karbohidrat
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
2. Keberadaan monosakarida di alam berbeda beda
glukkosa lebih banyak terjandung pada gula, pati,dan sebagainya.Sedangkan
fruktosa keberadaanya di alam terbilang kurang bebas,dan galaktosa merupakan
jenis monosakarida yang keberadaanx di alam terbilang bebas
3. Ciri-ciri umum yang di miliki oleh
monosakarida iyalah komponen ini merupakan komponen yang paling sederhana
karena sdah tdak bisa lgi di hidrolisis menjadi bagian yang lebih sederhana
lagi.serta mudah di serap oleh pencernaan.
4. Pada umumnya sifat daripada monosakarida
yaitu lebih cenderung sebagai gula pereduksi, dan ain sebagainya.
5. Fungsi umum monosakarida ialah sebagai sumber
energi dan sebagai senyawa pembangun.
6. Struktur monosakarida pada umumnya terbagi 2
yaitu struktur daam bentuk rantai lurus dan struktur dalam bentuk cincin.
3.2
Saran dan kritik
Senantiasa kembangkan wawasan dengan lebih giat lagi mengkaji semua rahasia
ciptaan Tuhan, baik yang ada di alam sekitar maupun yang ada pada diri kita
sebagai makhluk hidup yang harus mampu mempertahankan kehidupan.
11
DAFTAR
PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Monosakarida
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar